Friday, July 27, 2018

Nuansa Jawa Tradisional di Wisma Joglo Hotel Bandung




Dalam merencanakan traveling ke Bandung, pemilihan penginapan adalah hal yang pertama kali kami lakukan. Banyak situs atau social travel yang menawarkan penginapan yang menurut mereka murah. Kemudian kami mempersempit pencarian melalui dua situs saja yaitu Traveloka dan Pegipegi, karena menurut kami dua situs inilah yang menawarkan harga yang cukup murah untuk kamar dan penginapan yang sama.

Selama pencarian, mata saya tertuju dengan Wisma Joglo Hotel. Hotel ini terlihat sangat asri dan nyaman dengan nuansa jawa yang kental. Hotel ini juga dekat dengan Taman Hutan Rakyat Ir. H. Djuanda yang menjadi tujuan wisata kami. Harga kamar yang ditawarkan untuk kapasitas dua orang Rp. 274.550 semalam di Pegipegi yang kami pilih untuk pemesanan. Cukup murah untuk hotel bintang tiga. Harga ini sudah dihitung dengan pajak dan diskon, dan ini sudah termasuk sarapan.

Walaupun di sekitar Taman Hutan Rakyat Ir. H. Djuanda ada banyak hotel murah dan ada juga yang lebih dekat jaraknya, feeling saya Wisma Joglo Hotel ini yang enak. Mungkin ada yang bingung ya, pilih hotel kok pakai feeling, aneh. Percaya atau tidak feeling saya biasanya Insya Allah jarang meleset. Pilihan akhirnya dijatuhkan pada Wisma Joglo Hotel ini untuk menginap selama di Bandung.

Begitu sampai di hotel, ternyata hotel ini memang nyaman. Penampakan dari luar memang terlihat agak gelap tapi tidak suram. Suasananya juga sangat asri. Nuansa jawa tradisional sangat kental begitu memasuki halaman hotel. Ketika kami sampai di hotel ini sekitar pukul sembilan pagi, kami boleh check in lebih awal dari yang seharusnya yaitu pukul 14.00 dan tidak dikenakan biaya tambahan.

Setelah check in, kami di antar oleh petugas hotel ke kamar kami, ternyata nomor kamar kami adalah 212. Saya jadi tersenyum geli dibuatnya, karena nomor kamar ini mengingatkan saya dengan aksi demo 212 yang berlangsung di Jakarta tanggal 2 Desember 2017 silam. Istri saya akhirnya mengabadikan kunci kamar itu dengan ponselnya. Menurut istri saya nomor kamarnya unik, karena teringat dengan aksi demo itu..ha..ha..ha..

Kamar yang kami tempati, walaupun kamar model lama tapi sangat nyaman. Kamarnya tanpa AC, tidak masalah bagi kami karena wilayah Dago cukup dingin. Kamar kami ada balkonnya sehingga kami bisa melihat pemandangan di luar yang sangat indah. Tivinya walaupun layar datar, tapi masih model lama yang ada ‘kondenya’ tanpa layanan tivi kabel seperti hotel kekinian. Kamar mandinya juga masih model lama tapi bersih dan nyaman.

Kami beruntung mendapat kamar yang bagus, nyaman dan murah. Karena ketika kami melihat daftar harga kamar di hotel ini, harga kamar yang kami tempati ternyata berharga Rp. 400ribuan semalam bila memesan datang langsung ke hotel alias pesan dadakan. Sangat jauh bedanya bila memesan secara online dan jauh – jauh hari memesannya.

Secara keseluruhan hotel ini bagus dan nyaman. Istri saya langsung menyukainya.  Menurutnya ternyata feeling saya ternyata tepat dan berkeinginan menginap di hotel ini lagi bila berkesempatan pergi ke Bandung lagi. Di hotel ini juga ada restoran dan coffee shop. Tapi bila ingin makan atau sekedar ngopi di luar hotel, disekitar hotel ini juga banyak cafĂ© dan restoran dan warung makan. Lokasi hotel ini juga tenang dan udaranya masih bersih, cocok bagi wisatawan yang menginginkan ketenangan.

No comments:

Post a Comment