Friday, August 10, 2018

Mencicipi Kue Pancong Rasa Kue Cubit di Warkop Auri Parahyangan di Jakarta Timur



Sepintas, Warkop Auri Parahyangan tidak berbeda dengan warung kopi di pinggir jalan pada umumnya. Warung kopi ini menyajikan kopi kemasan sachet dan mie instant serta berbagai macam cemilan rakyat sebagai teman minum kopi.


Setelah diamati lebih teliti, ternyata ada yang berbeda dengan warung kopi ini. Warung kopi ini lebih besar dan di dalamnya cukup luas dan lapang. Dilayani oleh pegawai yang berjumlah 5 – 6 orang, dan semuanya memakai seragam. Baru kali ini saya jumpai ada warkop dipinggir jalan yang pegawainya mengenakan seragam.


Interior bagian depannya didisain seperti warung kopi pada umumnya. Yaitu meja bar-nya berbentuk siku mengelilingi para pegawai warkop yang dengan sigap menyiapkan pesanan pelanggan. Dilengkapi dengan etalase berisi berbagai macam gorengan di bagian atas, dan bangku panjang di bagian depannya.



Di bagian dalamnya ditata beberapa meja dan kursi, sehingga memberikan nuansa yang berbeda dibanding warung kopi lainnya. Di bagian samping meja dan kursi ini terdapat juga wastafel dapur, tempat para pegawai mencuci perabotan makan dan minum sehabis digunakan para pelanggan.


Menunya sendiri seperti yang sudah disinggung tadi, minumannya adalah minuman kemasan sachet yang biasa ada di warung, yang sebenarnya bisa dibuat sendiri di rumah. Karena ini warung kopi, ya kopi yang dominan. Ada juga mie instan dengan varian rasa dan topping yang sebenarnya kita juga bisa buat sendiri di rumah. Tapi kenapa rasanya sepertinya lebih enak di warkop daripada di rumah? Bingung kan..ha..ha..ha…



Kue Pancong rasa kue cubit dengan topping coklat meyses

Ada juga gorengan yang rasanya enak. Tapi ada yang special di warung kopi ini sebagai temannya minum kopi, kue pancong dan pisang bakar. Tadinya saya dan istri saya pikir, kue pancongnya adalah yang seperti abang – abang yang jualan keliling. Ternyata yang ini ukurannya cukup besar dan rasanya seperti kue cubit. Kita bisa pilih mau yang polos atau dengan berbagai macam topping. Satu porsi sudah bikin kenyang.


Pisang bakarnya juga enak banget, tidak kalah dengan yang ada di restoran. Toppingnya juga bervariasi. Harganya juga tidak terlalu mahal. Dengan harga Rp. 6000,- kita sudah dapat pisang bakar yang nikmat. Saya pesan yang topping-nya keju dilengkapi dengan kental manis. Saya memang suka pisang bakar dengan keju, buat saya ini lebih nikmat disbanding topping lainnya.


Pisang Bakar Keju Susu
 Harga kue pancongnya sendiri Rp. 8000,-. Dengan harga segitu, kita sudah dapat kue pancong dengan ukuran besar dan enak. Istri saya pesan yang topping keju setengah matang, seperti halnya kue cubit. Sedangkan saya pesan yang topping coklat, kuenya saya minta yang matang, karena saya memang lebih suka yang matang.


Selain penataan interior dan luasnya tempat yang membedakannya dengan warkop lainnya, sepertinya menu kue pancong dan pisang bakar ini juga jadi pembeda antara Warkop Auri Parahyangan dengan warkop lainnya. Saya sarankan untuk mencoba ke dua menu ini bila mampir ke warkop ini.


Letak warung kopi ini cukup strategis. Lokasinya di pertigaan Auri antara jalan Raya Bekasi dan jalan Raya Pulo Gebang. Dinamakan Auri karena dulu di sana ada markas Angkatan Udara Republik Indodesia (AURI). Sekarang disana berdiri kompleks Pusat perbelanjaan, ada mall Grand Cakung dan Giant Hypermarket beserta ruko. Warung kopi ini layak dicoba untuk mampir ke sana.  

1 comment:

  1. The best play at all times is the one with the maximum anticipated payout. One of the principle advantages of video poker is that it does not drive you to 카지노사이트 decide hurriedly. By making quick selections, you are more probably to|usually tend to} lose a lot of money cash}, courtesy of the home edge, and on line casino expectation. Winnings in video poker rise sharply depending on the number of coins performed, though the quantity varies by machine. The stronger your hand, the upper the bonuses linked to the max coins. Among the initial aspects of your video poker strategy is understanding why pay tables and payout schedules matter.

    ReplyDelete